Malam itu kita bertemu tepat jam 7 malam.
Tidak ada pembicaraan serius diantara kita berdua. Aku sibuk dengan kertas-kertas merangkai kata-kata abadi ku dengan pena ku.
Kata-kata yang ku harap akan menjadi kenangan abadi yang bisa kau baca sesuka hatimu jika kau rindu.
Hingga tiba-tiba angin bertiup kencang menerbangkan kertas-kertas ku.
Aku sibuk memungut kertas-kertas ku yang berserakan.
Hingga ku sadar kau sudah tidak ada lagi disampingku.
Bangku itu telah kosong hanya tersisa sebuah gelas berisi kopi hitam.
Entah aku tak tau kau pergi kemana?
Apakah aku terlalu sibuk dengan kata-kata ku ataukah kamu yang memang tak mau sabar menunggu hingga rangkaian kata-kata ini selesai.
Aku tidak pernah tahu, aku hanya menunggu bersama kertas-kertas di tangan
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa beri komentar ya ?