Belajar
toleransi kepada c
Di
zaman modernitas ini banyak sekali permasalahan-permasalahan yang timbul
dikarenakan kurangnya toleransi antar suku , agama maupun kewarganegaraan. Dalam
lingkup agama saja misalnya toleransi agama jarang sekali mampu dilakukan ,
jarang sekali adanya diskusi antar agama dalam hal kecil saling bertegur sapa
pun masih enggan, seakan ada sekat yang membatasi. Parahnya lagi di krisis
religiositas ini bahkan bisa saja dalam suatu agama yang sama masih saja banyak
permasalahan toleransi di karenakan perbedaan ideology ataupun lainnya.
Kali
ini saya akan mengajak kalian belajar toleransi kepada Cak Nur.
Menurut
Muhammad Ali dalam bukunya yang berjudul Teologi
Pluralis-Multikultural : menghargai kemajemukan, menjalin kebersamaan Toleransi
berarti sikap membolehkan atau membiarkan ketidaksepakatan dan tidak menolak
pendapat, sikap ataupun gaya hidup yang berbeda dengan pendapat, sikap dan gaya
hidup sendiri. Sikap toleran dalam implementasinya tidak hanya dilakukan
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan aspek spiritual dan moral yang berbeda ,
tetapi juga harus dilakukan dalam aspek yang luas , termasuk aspek ideology dan
politik yang berbeda. Wacana toleransi biasanya ditemukan dalam etika perbedaan pendapat dan
dalam perbandingan agama. Salah satu etika berbeda pendapat menyebutkan bahwa
tidak memaksakan kehendak dalam bentuk dan cara-cara yang merugikan pihak lain.
Hal
diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa toleransi harus dimaknai secara luas
tidak hanya dalam segi agama atau teologi. Dalam kehidupan sehari-harus harus
mampu kita laksanakan kepada mereka yang mungki berbeda pemikiran,pendapat
ataupun gaya hidup sehingga kita tidak terlalu memaksakan kehendak kita.
Cak
Nur menegaskan :
Pada
dasarnya toleransi merupakan persoalan ajaran kewajiban melaksanakan ajaran
itu. Jika toleransi menghasilkan adanya tata cara pergaulan yang “enak” antara
berbagai kelompok yang berbeda-beda, maka hasil itu harus dipahami sebagai
hikmah atau manfaat dari pelaksanaan suatu ajaran yang benar. Hikmah atau
manfaat itu adalah sekunder nilainya . sedangkan yang primer adalah ajaran yang
benar itu. Maka sebagai yang primer , toleransi harus kita laksanakan dan
wujudkan dalam masyarakat, sekalipun untuk kelompok tertentu- bisa jadi untuk
diri kita sendiri- pelaksanaan toleransi secara konsekuen itu mungkin tidak
menghasilkan sesuatu yang “enak”.
Bagi
cak nur melaksanakan toleransi merupakan manifestasi dari ajaran agama yang
benar. Menurut analisis Cak Nur dalam bukunya yang berjudul islam agama peradaban membangun makna dan doktrin islam sejarah , salah satu
ajaran agama islam yang sangat mendasar adalah tanggung jawab pribadi manusia
kelak dihadapan Tuhan. Segi konsekuensi dari ajaran ini bahwa setiap orang
berhak untuk memilih jalan hidupnya dan tindakannya sendiri. Tidak boleh ada
paksaan terhadap orang lain. Bahkan , agama pun tidak boleh dipaksakan
kehendaknya. Hak asasi ini kemudian bercabang menjadi berbagai hak yang tidak
boleh di ingkari, diantaranya hak menyatakan pendapat dan pikiran. Dan , adanya
hak setiap orang untuk di dengar menghasilkan adanya kewajiban orang lain untuk
mendengar.
Kita
bisa belajar dari Cak Nur dalam hal toleransi agar kita bisa menjadi insan yang
lebih baik lagi.
Sekian
makasih sudah membaca J
Tulisannya keren kak..
ReplyDeleteterima kasih sudah berkunjung hehehe
Delete