Friday, April 14, 2017

SERANGGA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuham mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan (tidak mau memahami petunjuk-petunjuk) Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. Begitulah Allah memwahyukan ayat 26 Surat Al-Baqarah kepada tauladan kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Beberapa perumpamaan adalah tiga binatang kecil yaitu Lebah, Semut dan Labah-labah yang masing-masing menjadi surat dalam Al-Qur'an. Kita sebagai ciptaanNya dikaruniai petunjuk dengan tanda-tanda perilaku ketiga binatang tersebut. Bukankah kita diberi akal yang merupakan nilai lebih dibandingkan binatang.
Serangga didapati berbagai habitat di bumi ini, banyak serangga yang memiliki habitat dekat dengan habitat manusia, hewan lainnya, maupun habitat tumbuhan. Serangga mempunyai banyak kepentingan secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan manusia di bumi ini. Adanya kepentingan tersebut antara serangga dan manusia, ternyata telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, seperti terdapat pada surat an-Nahl: 68-69, an-Naml: 18, Al – Baqarah: 26, dan sebagainya.
Allah telah menuliskan beberapa perumpamaan pada jenis serangga contohnya adalah nyamuk.  Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuham mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan (tidak mau memahami petunjuk-petunjuk) Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. Begitulah Allah memwahyukan ayat 26 Surat Al-Baqarah kepada tauladan kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Berdasarkan uraiuan diatas untuk mengetauhi lebih lanjut mengenai macam – macam serangga yang terdapat dalam Al-Quran secara lebih rinci, maka dibuatlah makalah ini. Selain itu, diketahui pula fungsi dan peranan serangga terhadap tanah dan tumbuhan.

1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apasaja macam – macam serangga dalam Al – Qur’an?
2.      Bagaimana peranan serangga bagi tanah dan tumbuhan?

1.3. Tujuan
Tujuan yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Mengetahui macam – macam serangga dalam Al – Qur’an.
2.    Mengetahui peranan serangga bagi tanah dan tumbuhan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Macam – Macam Serangga dalam Al-Qur’an serta Peranan bagi Tanah dan Tumbuhan
Serangga merupakan suatu misteri penciptaan yang luar biasa.Serangga mempunyai jumlah terbesar dari seluruh spesies yang ada di bumi ini.Mempunyai berbagai macam peranan dan keberadaannya ada dimana- mana, sehingga menjadikan serangga sangat penting di ekosistem dan kehidupan manusia.
Dari 1,82 juta spesies tumbuhan dan hewan yang telah diidentifikasi serangga merupakan kelompok yang paling besar, yaitu mencapai 60% dari spesies tersebut atau lebih kurang ada 950.000 spesies serangga jumlah seluruh serangga baik yang sudah diidentifikasi maupun yang belum sangat sulit untuk diketahui secara pasti. Menurut perkiraan pada tahun 1992 jumlah serangga berkisar antara 5 sampai10 juta spesies
a. Lebah (Qs. An- Nahl :68-69)
Artinya: Dan Tuhamu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohonkayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”.

Lebah  madu sudah digunakan secara meluas sebagai polinator dan  merupakan bagian integral dari budidaya tanaman secara intensif. Selanjutnya dikatakan bahwa lebah madu mempunyai fungsi penting sebagai serangga pembantu penyerbukan tanaman, khususnya tanaman  yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman  budidaya. Bagi tanaman tersebut diperlukan agen sebagai pembantu penyerbukan dan lebah madu merupakan serangga yang berpotensi melakukan kerja tersebut disamping angin. Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan meletakkan koloni lebah madu pada areal tanaman budidaya yang daya  serbuknya rendah.
Lebah yang berada di areal tanaman hortikultura mendatangi bunga-bunga untuk mendapatkan pakan. Perpindahan lebah dari satu bunga ke bunga yang lain mempercepat proses polinasi. Hal ini dikarenakan, ada serbuk sari bunga yang menempel pada rambut kaki dan badan lebah. Lebah dikatakan polinator karena telah menyebabkan mekanisme transfer polen dari anther menuju stigma pada bunga. Ada beberapa bunga yang dihinggapi oleh lebah, dan terbantu proses penyerbukannya karena lebah. Berikut ini adalah beberapa jenis bunga tersebut yaitu bunga matahari, bunga dandelion, bunga lavender, bunga Kaliandra, bunga Zinnias, bunga Yarro, bunga Snapdragon, Black Eyed Susan, dan bunga Aster.
b. Lalat (Qs. Al- Hajj:73)
Artinya: “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah ( pulalah ) yang disembah”.

Lalat merupakan hewan pengurai yang dapat mengurai limbah rumah tangga, ini sangat penting untuk mengurangi sampah bumi. Sekelompok peneliti dari Universitas Alicante Spanyol, mengadakan penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja atau kotoran dari hewan dan Manusia. Artinya larva dari lalat ini dapat dimanfaatkan mengurangi jumlah limbah biologis dimuka bumi. Lalat juga dapat mengurai jasad yang telah mati sehingga mudah menyatu dengan tanah.
Lalat juga dapat digunakan sebagai hewan penyerbuk pada bunga Raflessia arnoldi. Bau busuk dari Rafflesia arnoldi akan menarik berbagai jenis serangga terutama lalat. Lalat ini akan hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Lalat penyerbuk pada tumbuhan ini adalah Lucilia sp (lalat hijau) dan Sarchopaga (lalat abu-abu). Jika bunga betina dapat diserbuki maka akan dihasilkan buah yang berisi lebih dari 100 biji. Bunga jantan dan bunga betina akan sulit dibedakan apabila kita lihat dari luar karena kedua-duanya berwarna merah kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik putih.
c.  Nyamuk (Qs. Al- Baqarah: 26)
Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? “. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang tang fasik’.

Nyamuk dalam bentuk larva dapat menghasilkan substansial biomassa mulai dari ekosistem perairan, kolam-kolam hingga kepada genangan air di ban bekas. Larva-larva ini memakan daun-daun busuk, detritus organik dan mikroorganisme. Selain itu, Larva nyamuk juga menghasilkan zat nitrogen yang bermanfaat bagi tanaman. Beberapa spesies nyamuk berperan dalam penyerbukan tanaman tropis seperti coklat (dilakukan oleh spesies-spesies nyamuk dari keluarga ceratopogonids), hilangnya species ini bisa mengakibatkan proses penyerbukan dan penyebaran tanaman coklat secara alami terhambat.
d. Rayap (Qs. Saba’: 14)
Artinya: Maka katakanlah Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang telah memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah bahwa jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.

Rayap hidup ditempat yang temperaturnya hantat serta karakteristik tanahnya subur, sehingga di Indonesia memiliki banyak koloni rayap karena temperatur udara berkisar antara 25-29 derajat celcius dan kelembaban 84-98 %. Tempat hidup rayap pada tanah yang subur dapat dijadikan sebagai indikator kesuburan pada tanah.
e. Semut (Qs. An- Naml : 18)
Artinya: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut Hai semut-semut, masuklah kedalam sarangan-saranganmu, agar kamu tiak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari “.

Semut dan berbagai tanaman menunjukkan hubungan timbal balik yang besar. Semut tidak hanya memberi pupuk tanaman dengan nutrisi penting, tetapi kadang-kadang juga berfungsi sebagai penyerbuk. Sementara bahan organik bergerak dari satu tempat ke tempat lain, semut memindahkan bibit dari dekat tanaman induk ke tanah baru. Sekitar 50% dari tanaman herba bergantung pada semut untuk membantu penyebaran benih. Pada gilirannya, tanaman menyediakan situs perlindungan, makanan dan sarang bagi semut. Banyak tanaman Myrmecophyte yang memberikan rongga di mana semut dapat sarang.
Serangga jenis semut juga digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Di perkebunan kopi di Lampung, juga ditemukan koloni semut ini bersarang di daun-daun kopi. Ternyata, pada tanaman kopi yang ditempati sarang ini lebih baik keadaannya daripada tanaman yang tidak ditempati semut Rangrang, sehingga produksi kopi dapat mengalami peningkatan. Selain itu, para pakar serangga di Ghana telah menggunakan jenis semut Rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) untuk mengendalikan hama tanaman cokelat. Kehadiran semut ini ternyata mampu mengurangi dua macam penyakit serius yang disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan jalan menyerang dan membunuh kutu daun yang menjadi penyebar penyakit ini. Kutu daun sangat merugikan, karena menghisap cairan tanaman sekaligus memakan jaringannya. Cara pengendalian hama seperti ini dikenal sebagai “biological control” dan ini merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.
f. Belalang dan Kutu (Qs. Al- A’raf: 133)
ArtinyaMaka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Belalang dan kutu merupakan jenis serangga yang mempunyai peran sebagai musuh alami dari hama dan gulma pengganggu tanaman. Dimana belalang berfungsi untuk memakan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena dapat berkompetisi dengan tanaman yang sedang dibudidayakan dalam hal penyerapan unsur-unsur hara baik makro maupun mikro. Sedangkan untuk kutu sendiri mempunyai fungsi untuk memakan hama yang dapat merusak daun pada tanaman. Hal tersebut juga berhubungan dengan peran tanah sebagai penyedia bahan organic bagi tanaman. Apabila gulma telah habis dimakan oleh belalang, secara otomatis unsur-unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman akan mudah terserap tanpa ada persaingan.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan diatas adalah sebagai berikut:
1.      Serangga yang terdapat dalam Al – Qur’an diantaranya adalah semut, lebah, lalat, nyamuk, rayap, belalang, dan kutu.
2.      Serangga dalam tanah dapat digunakan sebagai pengurai contohnya larva lalat, sedangkan serangga yang dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah adalah serangga jenis rayap, serta terdapat serangga yang dapat digunakan sebagai alat polinator adalah serangga golongan lalat, nyamuk, dan lebah.



DAFTAR PUSTAKA

Brown, M.W. & S.S. Miller. 1998. Coccinellidae (Coleoptera) in Apple Orchards of Estern West Virginia and The Impact of Invasion by Harmonia axyridisEntomological News. 109 : 13 – 142
Hadi, Mochmad. 2009. Biologi Isecta Entomologi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Liferdi, L. 2008. Lebah Polinator Utama untuk Tanaman Hortikultura. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Iptek Hortkultura
Pracaya. 1995. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Sugir, Nawangsari. 1973. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga

 





2 comments:

  1. Bahkan ada serangga yang berpuasa juga lo Min :)

    ReplyDelete
  2. BOLAVITASPORTS PREDIKSI SKOR TERPERCAYA DAN TERAKURAT

    JADWAL SABUNG TERLENGKAP agen adu ayam terbesar sejak 2014

    Dapatkan Bonus Spesial Ulang Tahun B-o-l-a-v-i-ta ke 6 !
    Event Promo Freechips Deposit s/d Rp 2.000.000,-
    Berlaku 10 Maret 2019 Pukul 12:00 - 19:00 WIB
    Yuk Gabung Bersama B-o-l-a-v-i-t-a Di Website www. b-o-l-a-v-i--ta .fun
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: B-O-L-A-V-I-T-A
    WA: +62-8-1-2-2-2-2-2-9-9-5

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa beri komentar ya ?