Thursday, April 23, 2020

Malam pukul tujuh

Thursday, April 23, 2020 0 Comments
Malam itu kita bertemu tepat jam 7 malam.
Tidak ada pembicaraan serius diantara kita berdua. Aku sibuk dengan kertas-kertas merangkai kata-kata abadi ku dengan pena ku.
Kata-kata yang ku harap akan menjadi kenangan abadi yang bisa kau baca sesuka hatimu jika kau rindu.
Hingga tiba-tiba angin bertiup kencang menerbangkan kertas-kertas ku.
Aku sibuk memungut kertas-kertas ku yang berserakan.
Hingga ku sadar kau sudah tidak ada lagi disampingku.
Bangku itu telah kosong hanya tersisa sebuah gelas berisi kopi hitam.
Entah aku tak tau kau pergi kemana?
Apakah aku terlalu sibuk dengan kata-kata ku ataukah kamu yang memang tak mau sabar menunggu hingga rangkaian kata-kata ini selesai. 
Aku tidak pernah tahu, aku hanya menunggu bersama kertas-kertas di tangan 

Sunday, March 3, 2019

Perempuan bersinergi

Sunday, March 03, 2019 1 Comments
Mengenal perempuan..


Hallo sobat blogger kali ini aku mau berbagi tulisan tentang perempuan..


Perempuan...
Apa yang terlintas dibenak kalian ketika mendengar seorang perempuan?
Makhluk lemah? Identik dengan kecantikan? Makhluk paling indah?
Selama saya hidup banyak perempuan yang silih berganti singgah untuk sekedar mengenal ataupun menetap sebagai sahabat. Berawal dari sebuah perkenalan hingga menjadi jejaring teman banyak sekali macam pemikiran perempuan yang ku temui.
Ada yang fokus mempercantik wajah, ada yang fokus mencerdaskan pemikiran ada pula yang tak beruntung mengenyam pendidikan hingga sarjana.
Berbagai perempuan yang ku temui dengan beragam pemikiran membentuk karakter yang berbeda dalam menghadapi segala permasalahan.
Perempuan-perempuan cantik sering dianggap tidak berkualitas ketika dia tidak cerdas padahal setiap dari kita mempunyai cara berjuang sendiri.
Ada juga perkataan yang menyebutkan bahwa perempuan karir tak mampu mengurus rumah tangga dan perempuan yang hanya jadi ibu rumah tangga dianggap tidak berkualitas.
Pernyataan-pernyataan negatif itu sering ku dengar hingga perempuan banyak berkelompok sesuai cara berjuang nya.
Aku fikir kita tidak perlu saling menghujat sesama perempuan hanya karena mereka kualitas nya tidak lebih baik dari diri kita. Seharusnya kita harus mampu saling bersinergi dengan cara berjuang masing-masing perempuan yang berbeda tersebut.
Perempuan yang fokus kecantikan harus mampu memberi pembelajaran tentang kecantikan kepada perempuan yang tidak bisa dandan atau fashion , perempuan karir yang jadi pemimpin harus mampu mendengarkan kebutuhan akan perempuan rumah tangga, perempuan pintar harus mampu mengedukasi perempuan yang kurang pandai perempuan Perempuan rumah tangga dan perempuan karir harus mampu saling sinergi demi generasi mendatang. Karena aku yakin setiap jalan yang berbeda tidak masalah apabila yang di tuju sama. Kita akan bertemu di tempat tujuan. Perempuan harus saling support satu sama lain tidak perlu saling menyindir atau merendahkan. Kita hanya perlu fokus dalam perjuangan masing-masing serta bersinergi. Ingatlah perempuan adalah rahim peradaban.
Mari saling edukasi sesama diri untuk generasi yang mandiri. Asah cita untuk bangsa. Pesan terakhir ku untuk perempuan.. " Bangkitlah perempuan mari kita berdaya besama untuk bangsa dan agama"


Monday, October 22, 2018

perempuan sebagai transformator nilai-nilai religiositas dan kebangsaan

Monday, October 22, 2018 4 Comments




Peran perempuan sebagai trasnformator nilai-nilai religiositas dan kebangsaan

Perkembangan zaman menyebabkan degradasi budaya dan nilai-nilai kebangsaan mulai luntur. Kemajuan teknologi membuka pintu gerbang informasi sehingga tak bisa dikendalikan menyebabkan arus globalisasi dan terakumulasinya budaya-budaya baru yang masuk. Dalam menghadapi masalah ini kita membutuhkan peran perempuan sebagai tranformator nilai-nilai religiositas dan kebangsaan.
Peran perempuan menjadi sangat penting karena perempuan adalah orang pertama yang dikenal oleh anak serta guru pertama anak-anak di dalam rumah atau keluarga. Perempuan harus mampu menyeimbangkan peran domestik dan publik dalam menjalankan perannya. Dalam ranah domestik perempuan sebagai seorang perempuan harus mampu menanamkan nilai-nilai religiositas sehingga anak memiliki wawasan keagamaan yang bagus. Hal tersebut diharapkan agar anak menjalankan kehidupan selanjutnya memiliki dasar nilai keagamaan sehingga anak mampu mengemban segala amanah dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Anak juga akan cenderung lebih jujur dalam bertindak karena merasa punya tanggung jawab di hadapan Tuhan nya.
Selain menanamkan nilai-nilai religiositas anak juga perlu ditanamkan nilai-nilai kebangsaan atau nilai-nilai nasionalisme. Alasan mengapa anak-anak perlu ditanamkan nilai-nilai nasionalisme yaitu agar anak memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap negara nya. Jika nilai itu tertanam dengan baik maka anak akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk bangsanya dan ketika ia dewasa kelak rasa sosial dan kemanusiaannya akan tumbuh seiring dengan nilai nasionalismenya tersebut. Dimasa depan anak akan memiliki cita-cita yang mulia setiap hal yang ia lakukan akan didedikasikan untuk bangsanya atau bisa dikatakan nilai egoisme akan menurun. Sehingga anak lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Kejahatan seperti korupsi, menipu dan lain-lainnya akan berkurang sebab anak memiliki tanggung jawab yang besar untuk negara nya.
Gabungan nilai religiositas dan kebangsaann merupakan satu kesatuan tidak bisa dipisahkan. Nilai religiositas akan mengantarkan anak ke ibadah ritual yang akan di aplikasikan ke nilai kebangsaan dalam aksi ibadah sosialnya. Namun untuk kedua nilai-nilai tersebut seorang ibu harus mampu memahami serta mampu mengtransformasikan nya dalam laboratorium yang bernama keluarga.  Seorang ibu harus mampu membagi perannya dalam ranah domestic dan publik. Hal tersebut bukan berarti tanggung jawab diserahkan kepada perempuan semua namun butuh kerjasama dengan seorang ayah yang juga harus mampu memahami nilai religiositas dan kebangsaan.
Keluarga merupakan sekolah pertama yang akan dikenal pertama kali oleh seorang anak. Memaksimalkan pendidikan dalam keluarga akan membentuk anak menjadi pribadi yang baik dimasa yang akan mendatang. Dalam ranah lingkungan yang lebih besar seorang anak akan lebih siap dan mampu menghadapi segala persoalan apabila ia mampu memegang nilai-nilai yang didapatkan dalam keluarga. Mari kita saling membenahi diri dan terus bertumbuh. Apabila kalian sudah menikah maka pelajarilah ,benahilah apa yang salah dalam mendidik anak. Kalian yang belum menikah marilah pelajari nilai-nilai tersebut untuk kebaikan masa depan anak dan bangsa kita mendatang.
Masa depan bangsa yang akan datang harus di pegang oleh generasi emas yang berkeadilan agar mereka mampu membawa bangsa kearah yang tepat. Karena dari tangan kita sekaranglah masa depan akan kita bangun maka bersiaplah melairkan generasi yang berkualitas.

Salam nasionalis


Baca juga yuk

https://sekilasmalang.com/2019/05/09/simak-talk-show-bareng-martha-raetz-bicara-tentang-penanganan-anak-berkebutuhan-khusus/

Saturday, August 4, 2018

Analisis Gender Sebagai Alat Transformasi Sosial

Saturday, August 04, 2018 5 Comments
Materi : Analisis Gender Sebagai Alat Transformasi Sosial
Pemateri : Ayunda Adis
Gender adalah pembedaan yang dikonstruksikan masyarakat yang menentukan dan mengatur peranan perempuan dan laki-laki yang mengakar pada masyarakat akibat budaya Patriarkhi. Budaya Patriarkhi ini tidak berdampak pada perempuan saja, tetapi kepada laki-laki pun sama, memiliki dampak yang tidak baik.
Contoh dampak patriarkhi pada perempuan adalah perempuan selalu menjadi subordinasi dari laki-laki, dan perempuan selalu menjadi objek dari laki-laki, perempuan dianggap sebagai makhluk yang lemah dalam segala hal, hal ini sangat menyiksa perempuan.
Contoh dampak budaya patriarkhi terhadap laki-laki adalah, laki-laki selalu dituntut untuk menjadi makhluk nomor satu, dituntut untuk gagah perkasa, menjadi pemimpin, tak boleh menangis, dan dituntut menjadi seseorang yang harus serba bisa dan superior, padahal ini semua menyiksa laki-laki yang apabila laki-laki kemampuannya kurang, maka mereka akan di diskriminasi karena tidak bisa seperti pandangan budaya Patriarkhi tersebut.
Maka dari itu munculah gerakan-gerakan yang menentang akan peran yang dikonstruksikan oleh masyarakat tersebut, seperti kaum feminis yang memiliki pemahaman kesetaraan gender. Kesetaraan gender menurut mereka yaitu bagaimana mewujudkan kesetaraan gender melalui proses penyadaran bagi yang tertindas, pemberdayaan kaum tertindas, dan sebagainya. Pemahaman kesetaraan gender seperti ini dapat menimbulkan semangat kebencian kaum perempuan terhadap laki-laki, mereka menjadi gelap mata dan membabi buta dalam upaya mewujudkan kesetaraan yang mereka maksud. Untuk mencegah paham kebencian yang terus menyebar di kalangan perempuan tersebut, diperlukan pemahaman yang lebih tepat tentang kesetaraan gender, yaitu keadilan gender atau kesesuaian gender. Menurut pandangan Islam sama sekali tidak perlu diperdebatkan apakah laki-laki dan perempuan itu sebanding atau tidak, menurut Islam, perempuan dan laki-laki adalah sama-sama manusia, yg membedakan hanyalah ketaqwaannya.
Maka kita harus memahami hak dan kewajiban kita masing-masing sesuai fungsinya. Kita harus mulai membangun kesadaran bahwa kita sadar akan potensi atau kemampuan kita, bukan karena perbedaan kita sebagai laki-laki atau perempuan. Kita harus dobrak budaya patriarkhi yang mengakar di masyarakat, bahkan dimulai dari keluarga kita sendiri. Perempuan dan laki-laki harus saling mensupport, bergandengan tangan, karena memiliki akses yang sama dalam ranah publik dan domestik.
Transformasi sosial akan terjadi jika perempuan dan laki-laki telah menyadari akan hal ini, dan bekerja sama untuk membenahi semuanya.
Oleh : Siti Nurjanah dari Cabang Garut.
Peserta LKSG Tingkat Nasional HmI Cabang Bandung tahun 2018


Friday, August 3, 2018

Senja yang ku kenal

Friday, August 03, 2018 1 Comments


Apa yang paling ditakuti manusia kalau bukan senja?
Senja adalah pertanda kegelapan malam akan datang.
Senja menawarkan keindahan semu yang cuma bisa dinikmati sesaat
Setelah itu malam datang dengan gelapnya,
Harapan akan adanya bintang dan rembulan tak selamanya kita dapatkan seperti harapan akan tumbuhnya benih kala hujan turun.
Akan ku sampaikan sesuatu padamu, bahwa tak selamanya yang indah itu abadi seperti senja.
Kamu harus lebih pandai dalam memilih dan menilai. Jangan hanya menawan di awal namun derita di akhir.
Tapi aku justru menyukai senja karena darinya lah aku belajar bahwa keindahan di dunia ini semu tak ada keindahan abadi yang patut kita cintai berlebih.
Aku semakin mencintai senja karena darinya lah aku belajar bahwa hidup tak hanya soal semangat namun perenungan bahwa segala keindahan semu ini akan berakhir dan aku harus menyiapkan hati yang sangat luas untuk menampung kesedihan ku untuk menerima kenyataan segala yang ke perjuangkan akan hilang. 

Kalau kamu apakah masih menyukai senja setelah kamu tahu bahwa senja akan cepat meninggalkan mu dan tergantikan oleh malam kelam?

Apakah kamu siap kehilangan keindahan itu setelah sepanjang hari kau persiapkan diri untuk melihatnya?

Apakah kamu sudah ikhlas untuk meninggalkan apa yang kamu perjuangan selama ini?

Ayunda leni Bojonegoro 3 agustus 2018