Friday, March 24, 2017

laki-laki dan perempuan

Asslamualaikum kawan blogger, kali ini aku mau share tentang laki-laki dan perempuan dari buku Sarinah ‘’ kewajiban wanita dalam perjuangan republik indonesia’’ . tulisan ini wajib dibaca hehehe karena menurutku bagus pesannya untuk kita kaum perempuan atau mereka kaum laki-laki. Selamat membaca
‘’Alam membuat manusia berpasang-pasang. Laki-laki tak dapat ada jika tak ada perempuan tak dapat ada jika tak ada laki-laki.’’
Allah telah berfirman , bahwa ia membuat segala hal perpasang-pasangan. Firman itu tertulis dalam surat yasin ayat 36: ‘’ Maha mulialah Dia, yang menjadikan segala sesuatu berpasang-pasangan’’.
Alam membuat manusia berpasang-pasangan. Laki-laki tak dapat ada jika tak ada perempuan, perempuan tak dapat ada jika tak ada laki-laki. Laki-laki tak dapat hidup normal dan subur tak dengan perempuan, perempuan tak dapat hidup normal dan subur tak dengan laki-laki. Olive Schreiner , seorang idealis perempuan bangsa Eropa, di dalam bukunya ‘’Drie dromen in de Woestijn,’’ pernah mempelambangkan lelaki dan perempuan itu sebagai dua makhluk yang terikat satu kepada yang lain oleh satu tali ghaib, satu ‘’tali hidup’’,---begitu terikat yang satukepada yang lain, sehingga yang satu tidak dapat mendahului selangkah pun kepada yang lain.tak dapat maju setapak pun dengan tidak membawa juga kepada yang lain. Olive Schreiner adalah benar: Memang begitulah keadaan daripada yang lain, tetapi juga tiada masyarakat manusia satu pun dapat berkemajuan, kalau laki-perempuan yang satu tidak membawa yang lain. Karenanya, janganlah masyarakat laki-laki mengira, bahwa ia dapat maju dan sbur, kalau tidak dibarengi oleh kemajuan masyarakat perempuan pula.
Janganlah laki-laki mengira, bahwa bisa di tanam suatu kultur yang sewajar-wajarnya kultur, kalau perempuan dihinakan dalam kultur itu. Setengah ahli tarik menetapkan, bhawa kultur Yunani jatuh, karena perempuan di hinakan di dalam kultur Yunani itu. Nazi- Jerman jatuh, oleh karena Nazi-Jerman perempuan dianggap hanya baik buat KircheKuche-Kleinder-Kinder. Dan semenjak kultur masyarakat Islam ( bukan agama islam!) kurang menempatkan kaum perempuanpula di tempatnya yang seharusnya maka matahari kultur islam terbenam, sedikit-sedikitnya suram!
Sesungguhnya benarlah perkataan Charles Fourrier kalau ia mengatakan, bahwa tingggi-rendahnya tingkat kemajuan suatu masyarakat , adalah ditetapkan oleh tinggi rendahnya tingkat kedudukan perempuan di dalam masyarakat itu. Atau, benarkalah pula perkatan Baba O’lllah, yang menulis bahwa ‘’laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung’’. Jika dua sayap itu sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai puncak udara yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, mkaa tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.
Okey , jadi kita kaum perempuan harus menjadi perempuan yang tangguh untuk menyeimbangkan pasangan kita ‘’laki-laki’’ agar sampai ke tujuan yang sama.
Semoga bermanfaat, J


Sumber : buku Sarinah ‘’ kewajiban wanita dalam perjuangan republik indonesia’’


image source from : www.GLANDONK.com

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa beri komentar ya ?