MAKALAH
PERADABAN ISLAM
“BIOGRAFI
IBNU ABBAS”
Dosen
Pengampu :
M.
Mukhlis Fahruddin, M.S.I
Disusun
Oleh :
Leni
Setyowati (13620015)
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Ibnu Abbas adalah
seorang yg terkemuka dan ternama dalam dunia Islam tidak terkecuali dalam dunia
Pendidikan Islam. Karena beliau jualah sehingga banyak sunnah dan hadist
Rasulullah diketahui kemudian tersebar kesegenap negeri.
Pada umumnya kaum
Muhajirin dan Anshar masa dahulu merupakan pelajar sekaligus guru bagi
orang-orang disekitarnya. Namun Ibnu Abbas memiliki beberapa keistimewaan yang
menjadi pembeda antara beliau dengan sahabat Rasulullah yang lainnya.
Gelar Tokoh Pendidikan
Islam sangat layak sekali dianugerahkan kepada sepupu Rasulullah ini sebab
besarnya peran beliau dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan, syiar Islam dan
kebaikan-kebaikan keseluruh penjuru jazirah.
Kata "Tokoh
Pendidikan Islam" memiliki maksud yaitu seorang yang memiliki peran
penting dan memiliki pengaruh yang besar dalam pendidikan pada ruang lingkup
agama Islam secara khusus dan dunia pada umumnya.
Dalam beberapa riwayat
dikisahkan bahwa Ibnu Abbas memiliki majlis pendidikan untuk mengajarkan
pemahaman-pemahaman terhadap kandungan AlQuran, Hadist dan Sunnah Rasulullah
dengan jumlah murid yang sangat banyak sekali untuk masa tersebut sehingga
sebahagian orang menyebutkan bahwa majlis tersebut adalalah Universitas Ibnu
Abbas. Demikian pula dengan bukti penguat lainnya, yaitu ribuan hadits yang
diriwayatkan oleh beliau disebarluaskan oleh Bukhari dan Muslim sehingga
kuatlah pendapat bahwa Ibnu Abbas merupakan tokoh pendidikan Islam yang telah
menginspirasi dan menjadi teladan bagi pendakwah Islam.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana biografi Ibnu
Abbas ?
2.
Bagaimana ketekunan
Ibnu Abbas?
3.
Apa konstribusi Ibnu
Abbas bagi pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Biografi Ibnu Abbas
Abdullah bin Abbas
adalah seorang Sahabat Nabi, dan merupakan anak dari Abbas bin
Abdul-Muththalib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Dikenal juga dengan nama
lain yaitu Ibnu Abbas (619 - Thaif, 687/68H).
Beliau merupakan sepupu
Rasulullah yang lahir tiga tahun sebelum Hijrah berlangsung dan pada usia
sekitar tujuh tahun dititipkan untuk tinggal hidup bersama Rasulullah. Dari
Rasulullah lah beliau mendapatkan pengetahuan dasar yang begitu mulia. Pada
masa remajanya sekitar seribu enam ratus enam puluh hadis untuk kaum muslimin
yang diterimanya langsung dari Rasulullah dan dicatat oleh Bukhari dan Muslim
dalam kitab sahih mereka.
Disaat beliau remaja
lah Rasulullah S.A.W wafat dan selanjutnya Ulul Albab muda ini menjadi
salahsatu rujukan bagi Muslimin dan Muslimat dalam berbagai hal. Kaum Muslimin
banyak bertanya kepadanya mengenai hal-hal penting yang pernah didapatkannya
langsung dari Rasullah semasa Nabi Akhir Zaman Muhammad Shallallahu `Alaihi Wa
Sallam masih hidup.
Abdullah Ibnu Abbas
yang masih muda ini dengan bekal ilmu yang telah diperolehnya terus menggali
dan memperluas pengetahuannya dari berbagai sumber termasuk kepada
sahabat-sahabat terdekat Rasulullah lainnya.
Beliau adalah seorang
yang cerdas akal dan baik budi serta taat dalam beribadah. Dalam sebuah
riwayat, ada dikisahkan; Pada masa Khalifah Mu`awiyah Bin Abi Sufyan
memerintah, tercatatlah dalam sejarah bahwa Kaisar Romawi pernah menuliskan
surat untuk menguji kebenaran Islam dan menguji seberapa besar pengetahuan
Muslimin tentang Keimanan.
Ada empat pertanyaan
sulit yang dilontarkan oleh Kaisar tersebut, diantaranya:
1.
Apa ucapan yang paling
disenang oleh Tuhan Allah, kedua, ketiga, keempat, dan kelima?
2.
Siapa hamba yang paling
mulia dan wanita yang paling mulia bagi-Nya?
3.
Apa empat perkara yang
di dalamnya terdapat roh, tetapi tidak bersemayam dalam Rahim?
4.
Kubur manakah yang
berjalan sambil membawa penghuni kuburnya?
Khalifah menunjuk Ibnu
Abbas untuk menjawab keseluruhan pertanyaan tersebut. Dengan sigap Ibnu Abbas
memberikan jawaban:
1.
Ucapan yang paling
disukai Allah SWT adalah La ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah).
Tidak akan diterima suatu amal perbuatan tanpa landasan kalimat itu. Itulah
ucapan yang menyelamatkan. Kedua adalah Subhanallah (Mahasuci Allah), ucapan
ini adalah cara shalat seluruh makhluk Allah. Ketiga adalah Alhamdulillah
(Segala puji bagi Allah), ucapan syukur. Keempat adalah Allahu Akbar (Allah
Maha besar), yaitu ucapan pembuka semua shalat, sujud, dan ruku’. Kelima adalah
La haula wala quwwata illa billah (Tidak ada kekuatan selain dari Allah)."
2.
Hamba yang paling mulia
adalah Adam `Alaihis Salam. yang diciptakan dengan tangan-Nya dan Dia
mengajarinya nama-nama semua yang ada. Adapun wanita yang paling mulia adalah
Siti Maryam, wanita suci."
3.
Empat hal yang tidak berasal
dari rahim adalah Adam `Alaihis Salam, Hawa Radhiallahu `Anha, Tongkat Nabi
Musa yang berubah menjadi ular, dan domba kurban Nabi Ibrahim `Alaihis Salam.
4.
Kubur itu adalah perut
paus yang di dalamnya terdapat Nabi Yunus `Alaihis Salam."
2.2
Ketekunan Ibnu Abbas
Tokoh mulia ini adalah
seorang yang tekun, baik dalam menjelajahi jejak-jejak ilmu maupun
menyebarluaskannya. Ketekunan beliau dalam mencari ilmu pengetahuan sungguh
luar bias sebanding dengan kegigihannya dalam mentransfer ilmu pengetahuan itu
kesetiap Muslim yang haus akan kebenaran.
Dalam suatu riwayat
diceritakan bahwa:
Abdullah menerangkan apa yang telah
dilakukannya setelah beliau mendengar bahawa salah seorang sahabat Rasulullah
SAW mengetahui suatu hadith yang tidak diketahui olehnya:
"Aku pergi menemuinya sewaktu dia
tidur siang dan membentangkan jubahku di pintu rumahnya. Angin meniupkan debu
ke atas mukaku sewaktu aku menunggunya bangun dari tidurnya. Sekiranya aku
ingin, aku boleh mendapatkan keizinannya untuk masuk dan tentu dia akan
mengizinkannya. Tetapi aku lebih suka menunggunya supaya dia bangun dalam
keadaan segar kembali. Setelah ia keluar dan mendapati diriku dalam keadaan
itu, dia pun berkata: "Hai sepupu Rasulullah! Mengapa engkau berbuat
begini? Kalau engkau mengirimkan seseorang kemari, tentulah aku akan datang
menjumpaimu" Aku berkata: "Akulah yang sepatutnya datang rnenjumpai
engkau, kerana ilmu itu dicari, bukan datang sendiri." Aku pun bertanya
kepadanya mengenai hadits yang diketahuinya itu dan mendapatkannya daripadanya."
Dengan cara ini,
Abdullah yang berdedikasi itu sentiasa bertanya, bertanya dan terus bertanya.
Dan dia senantiasa menampung, menyaring dan menyelidiki dengan cermat setiap
informasi yang diterimanya dengan hatinya yang penuh minat dan berhati-hati.
Abdullah Ibnu Abbas
bukan saja pakar dalam meriwayatkan hadits-hadits, bahkan beliau juga turut
mengabdikan dirinya mendapatkan ilmu pengetahuan dalam berbagai macam bidang
ilmu yang luas. Beliau memiliki rasa takjub yang khusus terhadap orang-orang
seperti Zaid bin Thabit, pencatat wahyu, qadhi dan penasihat yang terkemuka di
Madinah, pakar dalam hukum warisan dan dalam membaca AlQuran.
Ketika Zaid berniat
untuk pergi bermusafir, Abdullah yang masih muda itu akan berdiri dengan hormat
di sebelahnya dan mengambil tali kekang kenderaannya dan berlagak seperti hamba
yang hina di depan tuannya. Zaid berkata kepadanya: "Hai sepupu
Rasulullah, janganlah begitu."
Abdullah berkata:
"Begitulah cara yang disuruh supaya kita menghormati orang-orang yang
lebih alim di kalangan kita."
Zaid menjawab: "Tunjukkanlah
tanganmu."
Abdullah mengulurkan tangannya. Zaid
mencapainya lalu menciumnya dan berkata: "Begitulah cara yang diharuskan
kepada kita agar melayani ahli bait Rasulullah SAW."
Semakin bertambah ilmu
Abdullah, maka semakin bertambahlah kemuliaan beliau. Beliau berkulit putih
campur kuning, berbadan tinggi, tidak kurus, sikapnya tenang dan wajahnya
berseri-seri. Ia selalu mencelup janggutnya dengan inai. Masruq ibn aI-Ajda
berkata mengenai diri Ibnu Abbas:
"Apabila engkau melihat Abdullah
Ibn Abbas maka engkau akan mengatakan, bahawa ia seorang manusia yang tampan.
Apabila engkau berkata dengannya, niscaya engkau akan mengatakan, bahwa ia
adalah seorang yang paling fasih lidahnya. Jikalau engkau membicarakan ilmu dengan
Abdullah ibn Abbas, maka engkau akan mengatakan bahwa Ia adalah lautan
ilmu"
Di samping tubuhnya
yang bagus, Abdullah ibn Abbas mempunyai perangai yang terpuji, budi pekerti
mulia dan hati yang rendah, tetapi tegas dan tidak suka melakukan perbuatan sia-sia.
Khalifah Umar ibn
al-Khattab selalu mendapatkan nasihatnya terhadap permasalahan-permasalahan
negara yang penting dan menerangkan beliau sebagai "pemuda yang
matang."
Selanjutnya, Umar
pernah berkata: "Sebaik-baik tafsir AlQuran ialah dari Ibnu Abbas. Apabila
umurku masih Ianjut, sesungguhnya aku akan selalu bergaul dengan Abdullah Ibn
Abbas."
Saad Bin Abi Waqqas
menerangkan perihal Ibnu Abbas dengan kata-katanya ini:
"Aku tidak pernah melihat seseorang
yang lebih cepat dalam memahami sesuatu, yang lebih berilmu dan lebih bijaksana
selain Ibnu Abbas. Aku telah melihat Umar memanggilnya untuk membicarakan
masalah-masalah yang sukar di depan kalangan sahabat Rasulullah yang ikut dalam
perang Badar baik dari kalangan Muhajirin maupun Ansar. Ibnu Abbas berbicara
dan Umar tidak memandang remeh akan kata-katanya itu."
Sifat-sifat inilah yang
menjadikan Abdullah Ibn Abbas terkenal sebagai "orang yang paling alim di
kalangan ummat ini." Abdullah Ibn Abbas tidak serta merta merasa puas hati
dengan ilmu-ilmu yang telah dimilikinya. Beliau merasakan bahwa beliau
mempunyai tugas kepada ummat untuk mengajar mereka yang mencari ilmu
pengetahuan dan seluruh umat Islam pada umumnya. Lalu beliau mengajar dan
akhirnya rumah beliau dijadikan sebagai majlis ilmu.
Ibnu Abbas Orang Yang Paling Alim Di
Kalangan Ummat Ini
Kelas-kelas pengajian
yang diadakan oleh Abdullah Ibnu Abbas senantiasa ramai dikunjungi. Salah
seorang sahabatnya menceritakan permandangan yang selalu terjadi di depan
rumahnya:
"Aku melihat orang beramai-ramai
berkumpul di atas jalan-jalan menuju ke rumahnya sehingga hampir tidak ada
jalan yang kosong di situ. Aku masuk ke dalam dan memberitahu beliau mengenai
orang ramai yang berkumpul di pintunya, lalu dia berkata: "Tolong ambilkan
air untuk ku berwudhu’." Beliau mengambil wudhu’ lalu duduk dan berkata:
"Keluarlah dan katakan kepada mereka: "Barangsiapa yang ingin
bertanya mengenai AlQuran dan surah-surahnya, maka silahkan dia masuk kedalam
ruangan ini."
"Aku lakukan perintahnya itu dan
orang ramai berdesak-desakan masuk sehingga rumahnya dipenuhi oleh pelajar. Apa
saja yang ditanyakan mereka kepadanya, maka Abdullah dapat menjelaskan dan
bahkan dapat menambahkan keterangan mengenai pertanyaan bagi permasalahan yang
dikemukakan. Kemudian, beliau berkata (kepada murid-muridnya): "Berilah
jalan pada saudara-saudara kamu." Kernudian beliau berkata kepadaku:
"Keluarlah dan katakanlah: Barangsiapa yang ingin bertanya mengenai
AlQuran dan tafsirannya, maka benarkanlah ia masuk" Sekali lagi, rumahnya
itu dipenuhi dengan orang ramai yang ingin bertanya tentang apa yang
dimaksudkan dan Abdullah berhasil menerangkan serta menambahkan lagi keterangan
mengenai persoalan yang dikemukakan sehingga mereka puas hati."
Dan demikianlah terus
menerus orang ramai berduyun-duyun keluar masuk untuk mempelajari ilmu fiqh,
halal dan haram dalam Islam, hukum warisan, ilmu bahasa, syair dan etimologi.
Untuk mengantisipasi
desak-desakan pengunjung majlis ilmu tersebut, Abdullah Ibnu Abbas pun
merancang suatu hari yang khusus untuk satu bidang ilmu dan hari-hari lainnya
untuk bidang ilmu yang lain pula. Beliau tidak hanya mengajarkan AlQuran dan
hadits kepada murid-muridnya tetapi mengajarkan pula ilmu fiqih, muamalah,
syair, sejarah bangsa Arab sebelum Islam, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2..3
Konstribusi Ibnu Abbas Bagi
Pendidikan
Beliau telah menjadi
tokoh pertama yang dijadikan contoh dan teladan bagi pengajar lainnya. Ide-ide
cemerlangnya dalam menata sebuah metode dan system pendidikan pada masa-masa
awal berkembangnya
Islam telah
menginspirasi banyak Muslim untuk mengikuti jejak Beliau dan dengan dilandasi
teknik-teknik yang pernah diterapkan beliau akhirnya tersebarlah Ilmu
Pengetahuan Islam kesegenap pendidik lainnya yang mengikuti jejaknya.
Ada beberapa poin
penting yang dapat dijabarkan mengenai konstribusi Beliau bagi pendidikan,
diantaranya:
1.
Guru juga menjadi
pendidik yang memiliki suri tauladan yang baik dan berakhlaqul karimah
2.
Guru memiliki kemampuan
untuk menata dan mengelola situasi dan kondisi dalam ruang lingkup pendidikan
3.
Guru mempunyai rasa
ikhlash dalam mengajar dan mendidik
4.
Guru harus terus
memperkaya pengetahuan dan mengembangkannya
5.
Guru mampu membentuk
karakter pelajar dan memberikan pengetahuan sesuai dengan potensi juga minat
penimba ilmu.
Dari beberapa poin
diatas, masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang dapat ditelaah dari kemuliaan
seorang pendidik seperti Ibnu Abbas. Dan poin-poin diatas hanyalah sebahagian
kecil saja yang dapat diungkapkan oleh penulis.
BAB
III
PENUTUP
3.1
kesimpulan
Demikianlah sekelumit
kisah tentang Abdullah Bin Abbas yang layak menyandang gelar tokoh pendidikan
Islam terkemuka setelah ketiadaan rasulullah SAW. Beliau telah menjadi
inspirator bagi setiap penggiat ilmu untuk terus menggali dan mengembangkan
pengetahuan. Kesemuanya itu tidak terlepas dari kecintaan terhadap Allah
Subhanahu Wa Ta`ala dan keinginan untuk menggapai ridhaNya.
Begitulah selayaknya
Kita sebagai tenaga pendidik untuk meneladani kemuliaan Ibnu Abbas agar
pendidikan Islam dapat berkembang dengan pesat dan mencapai kembali kemajuan
yang gilang gemilang serta satu tujuan utama yaitu memperoleh kecintaan Allah
Subhanahu Wa Ta`ala.
DAFTAR
PUSTAKA
AlQuranul Karim Ensiklopedi Kitab Hadist
Sembilan Imam
Quraisy Shihab,2004, Membumikan al-Qur’an,
Mizan, Bandung.
Muhammad Husain az-Zahabi,2003,
al-Tafsir wal Mufassirun, Maktabah, Wahbah, Kairo.
Al-Khattan, Manna’ Khalil,2006, Studi
Ilmu-ilmu al-Qur’an, Bogor : Pustaka Litera AntarNusa.
Mochtar Efendi,2000, Ensiklopedi Agama
dan Filsafat, Universitas Sriwijaya, Palembang.
M. Ali Ash-Shabni,1991, Studi Ilmu
al-Qur’an, Maktabah al-Ghazali, Damaskus.
Munzin Hitami,2006, Menangkap
Pesan-pesan Allah,pecan baru, Suska Press.
Fahruddin Faiz, 2005, Hermeneutika al-Qur’an,
Yogyakarta : September.
Al-Jauziyah Ibn Qayyim, 2002, Belajar
Mudah Ilmu al-Qur’an, Cet. I. Jakarta : Lentera.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa beri komentar ya ?